Kuil Chao Pu–Ya bukan hanya tempat suci, tetapi juga pusat pelestarian dan pengembangan kebudayaan Tionghoa di Udon Thani. Didirikan oleh Yayasan Chao Pu–Ya, tempat ini bertujuan menjaga keimanan, moral, dan tradisi leluhur komunitas Tionghoa-Thai.

Di dalam kuil terdapat patung suci Dewa Chao Pu dan Chao Ya, yang dipercaya sebagai pelindung kota. Selain itu, ada pula dewa-dewa lain seperti Dewa Langit dan Bumi, Pung Tao Gong Ma, Dewa Nong Bua, serta Tai Sui Yeh—dewa waktu dan keberuntungan yang sangat dihormati dalam ritual tolak sial (kae pichong).

Bangunan utama kuil menampilkan arsitektur Tionghoa klasik dengan atap melengkung indah, dihiasi ornamen naga dan burung phoenix yang melambangkan kekuatan dan kemakmuran. Warna dominan merah dan emas melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kejayaan dalam kepercayaan Tionghoa.

Di dalam kompleks kuil juga terdapat Pusat Kebudayaan Thailand–Tiongkok serta Taman Kebajikan – 24 Bakti, yang dihiasi pohon keberuntungan dan relief kisah-kisah tentang kebaktian kepada orang tua sesuai ajaran Konfusianisme.

Salah satu daya tarik terbesar di sini adalah Naga Emas sepanjang 99 meter, yang disimpan di area kuil dan dikeluarkan saat perayaan besar seperti Tahun Baru Imlek, Festival Vegetarian, dan Festival Thung Si Mueang untuk membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi masyarakat.

Suasana kuil sangat khusyuk dan damai, dipenuhi aroma dupa dan lantunan doa para umat. Saat perayaan besar, area kuil dipenuhi lentera merah, tarian naga dan barongsai, serta pertunjukan kembang api, menciptakan suasana yang meriah dan menakjubkan.

• Kendaraan pribadi: Ikuti Jalan Nitayo atau jalan di sekitar Danau Nong Bua. Area parkir yang luas tersedia di dalam kuil.

• Transportasi umum/lokal: Dapat menggunakan tuk-tuk atau taksi dari pusat kota Udon Thani; kuil ini cukup terkenal di kalangan penduduk lokal.

• Tradisi berdoa di sini biasanya menggunakan 4 buah jeruk dan dilakukan di 6 titik utama (tersedia petunjuk langkah di area kuil).

• Menyebrangi Jembatan Sembilan Tikungan dipercaya sebagai simbol penghubung antara manusia dan para dewa.

• Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat Tahun Baru Imlek atau Festival Vegetarian, ketika diadakan banyak upacara dan pertunjukan budaya.

• Pengunjung disarankan berpakaian sopan dan menjaga sikap hormat selama berada di area kuil.

Tiket Masuk

• Gratis

Jam Buka

• Setiap hari pukul 08.00 – 20.00