“Hutan suci seluas 70 hektar dengan 120.000 pohon sumbangan — tempat perlindungan buatan manusia namun alami yang mewakili harmoni antara manusia dan alam.”
Meiji Jingu adalah salah satu kuil Shinto paling ikonik dan dihormati di Jepang, yang didedikasikan untuk Kaisar Meiji (1852–1912) dan Permaisuri Shōken (1849–1914), yang memandu transformasi Jepang selama Restorasi Meiji.
Konstruksi dimulai pada tahun 1915 dan kuil secara resmi diselesaikan dan ditahbiskan pada tanggal 3 November 1920. Bangunan aslinya hancur selama Perang Dunia II tetapi dibangun kembali pada tahun 1958 melalui sumbangan dari seluruh negeri.
Hutan hijau abadi seluas 70 hektar di sekitarnya terdiri dari sekitar 120.000 pohon dari 365 spesies, yang disumbangkan dari seluruh Jepang dan luar negeri. Hutan hidup ini menciptakan penghalang suara alami, membenamkan pengunjung dalam ketenangan yang jauh dari hiruk pikuk kota Tokyo.
Apa yang Bisa Dilihat dan Dilakukan:
-
Gerbang Torii Agung: Gerbang cemara besar menandai pintu masuk, melambangkan transisi dari kota ke ruang suci.
-
Sanctuary Utama (Honden): Jantung Meiji Jingu tempat para pemuja melakukan ritual Shinto, menawarkan doa, membeli jimat Omamori, atau menulis harapan pada plakat kayu Ema.
-
Tong Anggur Sake: Pajangan dekoratif tong sake yang disumbangkan oleh pembuat bir di seluruh Jepang dan tong anggur dari Burgundy, mencerminkan keseimbangan tradisi dan persahabatan global Jepang.
-
Taman Dalam (Gyoen): Rumah bagi bunga iris musiman (paling baik dilihat pertengahan Juni), kolam yang tenang, dan Sumur Kiyomasa — “tempat kekuatan” yang terkenal diyakini membawa energi positif.
-
Museum Meiji Jingu: Dirancang oleh Kengo Kuma, museum ini menampilkan artefak kekaisaran dan kereta Kaisar Meiji yang digunakan selama upacara Konstitusi Meiji tahun 1889.
Selama Hatsumode, kunjungan kuil pertama Tahun Baru, Meiji Jingu menyambut lebih dari tiga juta pengunjung, menjadikannya kuil yang paling banyak dikunjungi di Jepang. Pengunjung juga dapat menyaksikan prosesi pernikahan Shinto tradisional di halaman.
Cara Menuju ke Sana
Dengan Kereta:
-
Jalur JR Yamanote: Stasiun Harajuku (1 menit berjalan kaki, Pintu Masuk Selatan)
-
Jalur Tokyo Metro Chiyoda atau Fukutoshin: Stasiun Meiji-jingumae (1 menit berjalan kaki)
-
Jalur Odakyu: Stasiun Sangubashi (5–10 menit ke Pintu Masuk Utara)
Dengan Bus:
- Bus Toei dan Keio melayani area Harajuku–Shibuya.
- Kira-kira 10 menit dari Stasiun Shibuya atau 20 menit dari Stasiun Shinjuku.
-
Kunjungi lebih awal untuk jalan-jalan tenang dan cahaya pagi yang lembut.
-
Fotografi tidak diperbolehkan di dekat altar utama.
-
Tulis harapan pada plakat Ema atau beli jimat Omamori.
-
Waktu terbaik untuk melihat iris: pertengahan Juni.
-
Gabungkan perjalanan Anda dengan Taman Yoyogi atau Jalan Takeshita di Harajuku.
- Gratis (Taman Dalam: ¥500)
- Kuil buka saat matahari terbit dan tutup saat matahari terbenam; jam buka bervariasi setiap musim.
Dengan Taksi:
Perjalanan
Biaya Masuk:
Waktu Buka:
