“Wat Sa Phra adalah kuil kuno di Distrik Phra Thong Kham, Provinsi Nakhon Ratchasima. Kuil ini menonjol karena kolamnya yang besar, yang diyakini suci dan menjadi pusat spiritual bagi masyarakat setempat.”
Wat Sa Phra berdiri megah di jantung Distrik Phra Thong Kham, Provinsi Nakhon Ratchasima. Ini adalah situs keagamaan kuno yang sangat terkait dengan gaya hidup dan legenda lokal masyarakat selama beberapa generasi. Nama kuil dan subdistrik, 'Sa Phra,' berasal dari kolam besar yang suci yang terletak di dalam area kuil. Kolam ini diyakini oleh penduduk setempat memiliki latar belakang sejarah yang signifikan, mungkin berfungsi sebagai sumber air yang digunakan untuk upacara keagamaan penting atau untuk penggunaan para biksu Buddha sejak zaman leluhur. Keistimewaan kuil ini oleh karena itu tidak ditemukan dalam arsitektur yang mewah, tetapi dalam rasa ketenangan, kedamaian, dan nilai spiritual yang mendalam yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Area di dalam kuil sangat teduh oleh pohon-pohon besar dan kecil, menjadikannya lokasi yang sempurna bagi mereka yang mencari ketenangan pikiran dan meditasi. Struktur bersejarah yang paling penting adalah Aula Pertemuan Utama (Ubosot), yang, meskipun telah mengalami restorasi dan perbaikan dari waktu ke waktu, masih mempertahankan gaya arsitektur lokal yang terawat dengan baik. Di dalam Ubosot terdapat patung Buddha utama, yang memiliki karakteristik indah dan berfungsi sebagai pusat spiritual untuk upacara keagamaan masyarakat. Selanjutnya, jika Anda mengambil kesempatan untuk melihat dari dekat, Anda juga dapat menemukan lukisan dinding (jika ada) yang menceritakan kisah-kisah sejarah Buddhis atau ajaran moral, yang mencerminkan kebijaksanaan para pengrajin masa lalu.
Selain kolam kuno dan Ubosot, Wat Sa Phra juga menampung aula khotbah (Sala Kan Parian) dan tempat tinggal para biksu (Kutis), yang digunakan untuk pendidikan agama dan akomodasi para biksu dan novis. Semua struktur ini secara kolektif membentuk seperangkat lengkap fasilitas monastik yang diperlukan sesuai dengan prinsip-prinsip Buddhis. Kuil ini memegang peranan penting sebagai pusat budaya dan tradisional distrik. Ini adalah lokasi utama untuk menyelenggarakan berbagai festival pembuatan jasa penting sepanjang tahun, seperti festival Bun Maha Chat (Bun Pha Wet) selama bulan lunar keempat (sekitar bulan Maret), upacara Kathina, dan festival Songkran. Selama periode ini, kuil dipenuhi dengan orang-orang dari daerah setempat dan sekitarnya yang datang untuk berpartisipasi dalam pembuatan jasa dan untuk melestarikan tradisi lokal. Mengunjungi kuil selama festival ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk mengalami keyakinan yang kuat dan kehangatan masyarakat Korat setempat.
Oleh karena itu, perjalanan ke Wat Sa Phra bukan hanya tentang datang untuk memberikan penghormatan dan membuat harapan, tetapi merupakan kesempatan untuk terhubung dengan akar masyarakat, mempelajari sejarah melalui kolam kuno yang berfungsi sebagai jantung subdistrik, dan menyerap suasana damai dan tenang yang jarang ditemukan di era modern. Ini adalah tempat yang benar-benar mencerminkan kesederhanaan, namun keyakinan mendalam, dari orang-orang di pedalaman pedesaan.
Cara Menuju ke Sana
- Bepergian dengan mobil pribadi dari kota Nakhon Ratchasima, menuju Distrik Phra Thong Kham (Jalan Raya No. 205). Belok ke jalan lokal mengikuti rambu ke Tambon Sra Phra. Wat Sra Phra terletak tidak jauh dari kantor distrik atau sekolah-sekolah lokal.
Perjalanan
-
Berpakaianlah dengan pantas: Berpakaian sopan saat mengunjungi situs-situs keagamaan.
-
Waktu terbaik untuk berkunjung: Untuk merasakan suasana tradisional, kunjungi selama festival-festival kuil utama.
-
Pelajari tentang sejarah: Tanyakan kepada penduduk setempat tentang sejarah kolam kuno untuk meningkatkan kunjungan Anda.
Biaya Masuk:
- Tidak Ada Biaya Masuk
Jam Buka:
-
Buka setiap hari dari pukul 06:00 hingga 18:00 (untuk membuat jasa dan mengunjungi area kuil)
-
Catatan: Informasi ini didasarkan pada format yang berlaku untuk sebagian besar kuil Thailand. Jika acara pembuatan jasa besar diadakan (misalnya, upacara persembahan jubah Kathin, festival tahunan), kuil mungkin buka untuk kunjungan dan aktivitas hingga malam hari.