“Sebuah jembatan bambu yang berkelok-kelok di atas sawah padi yang indah, dibangun dari keyakinan masyarakat Tai Yai untuk berfungsi sebagai jembatan pahala antara desa dan biara Huay Khai Kiri.”
Jembatan Bambu Kho Khu To (Saphan Bun Kho Khu To) adalah sebuah landmark terkenal yang dikenal karena keindahan alamnya dan keyakinan yang kuat dari masyarakatnya. Nama "Kho Khu To" berasal dari bahasa Tai Yai, di mana "Kho" berarti "jembatan" dan "Khu To" berarti "pahala" atau "kebaikan". Bersama-sama, nama ini berarti "Jembatan Pahala".
Jembatan ini memiliki sejarah yang panjang dan dibangun oleh penduduk desa serta para biksu untuk menghubungkan Desa Pam Bok dengan Biara Huay Khai Kiri. Tujuan awalnya adalah untuk menyediakan jalur yang mudah bagi para biksu untuk keluar mengumpulkan sedekah di pagi hari tanpa harus melintasi sawah padi penduduk desa. Ini secara indah mencerminkan gaya hidup sederhana dan pengabdian yang mendalam terhadap ajaran Buddha dari masyarakat setempat.
Sejak saat itu, jembatan telah direstorasi dan dikembangkan untuk melestarikan nilai budayanya dan keyakinan masyarakat, memastikan bahwa jembatan ini tetap indah dan kokoh. Ini bukan hanya sebuah jalan setapak, tetapi juga simbol persatuan dan semangat masyarakat Tai Yai.
Selama musim padi, Anda dapat mengamati bagaimana sawah padi berubah warna, dari hijau cerah di musim hujan menjadi kuning keemasan yang memesona di musim dingin. Dengan latar belakang pegunungan di sekitarnya, ini menciptakan pemandangan yang indah dan damai, sempurna untuk fotografi.
Tempat ini ideal untuk para fotografer yang ingin mengabadikan lanskap yang menakjubkan, pasangan yang mencari tempat romantis, atau siapa pun yang tertarik untuk belajar tentang budaya lokal dan pengabdian spiritual masyarakat Tai Yai.
Jika Anda ingin merasakan gaya hidup pedesaan yang menyatu dengan keindahan alam dan semangat pahala, Jembatan Bambu Kho Khu To adalah tempat yang tidak boleh Anda lewatkan.
How to Get There
-
Berkendara dengan mobil pribadi atau sepeda motor dari kota Pai. Perjalanan memakan waktu sekitar 10-13 kilometer.
-
Anda dapat menggunakan Google Maps untuk navigasi yang akurat dengan mencari "Jembatan Bambu Kho Khu To".
-
Tersedia tempat parkir di dekat pintu masuk jembatan.
Perjalanan
-
Waktu terbaik untuk berkunjung: Pergilah di pagi hari untuk menikmati udara segar dan mungkin melihat lapisan kabut tipis.
-
Musim Padi: Untuk melihat sawah padi yang hijau subur, kunjungi selama musim hujan (sekitar Juli-September). Untuk sawah padi yang berwarna keemasan, kunjungi selama musim dingin (sekitar November-Januari).
-
Mengumpulkan Sedekah: Jika Anda berkunjung di pagi hari, Anda mungkin memiliki kesempatan untuk melihat para biksu mengumpulkan sedekah di jembatan. Jika Anda ingin berpartisipasi, harap berpakaian sopan dan siapkan persembahan Anda sebelumnya.
Biaya Masuk:
-
Masuk gratis (sumbangan diterima untuk pemeliharaan jembatan).
Jam Buka:
-
Buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu (waktu terindah adalah dari subuh hingga senja).