“Prasat Pha Kho adalah kuil Khmer kuno kecil yang dibangun sesuai dengan kepercayaan Hindu sekitar abad Buddhis ke-16. Kuil ini terkenal karena konstruksinya yang menggunakan batu bata dan batu pasir, dan artefak penting telah ditemukan, seperti ambang pintu yang diukir dengan gambar Indra yang menunggangi gajahnya, Erawan.”
Prasat Phakho, juga dikenal sebagai Prang Phakho, adalah situs bersejarah dan arkeologi yang berasal dari Kekaisaran Khmer, terletak di Distrik Chok Chai, Provinsi Nakhon Ratchasima. Bahan utama yang digunakan dalam pembangunannya adalah batu bata dan batu pasir, dengan gaya arsitektur yang menunjukkan periode seni Khmer sekitar abad Buddhis ke-16 (sekitar 1.000 tahun yang lalu), periode ketika banyak kuil besar dibangun di seluruh wilayah timur laut Thailand (Isan). Kompleks tempat suci ini terdiri dari prang (menara) utama yang dibangun dari batu bata, yang terletak di atas dasar laterit dan batu pasir. Menara ini menghadap ke timur, sesuai dengan kepercayaan mandala dan Hindu tradisional, untuk menerima matahari pagi. Kompleks ini juga mencakup bangunan tambahan, atau bannalai (perpustakaan), yang mengapit menara utama (awalnya diyakini terdiri dari tiga struktur, dua di antaranya memiliki sisa-sisa yang jelas hingga saat ini). Kuil ini menandakan pengaruh luas budaya Khmer di wilayah tersebut, dan dihipotesiskan bahwa kuil ini dibangun sebagai devasthana (kuil) yang didedikasikan untuk pemujaan Siwa atau dewa Hindu lainnya, yang berfungsi sebagai titik fokus spiritual bagi komunitas kuno.
Karakteristik fisik yang berbeda dari Prasat Phakho adalah tata letaknya, yang dikelilingi oleh parit besar berbentuk U atau tapal kuda, yang membuat bagian depan tempat suci terbuka. Fitur khusus ini merupakan aspek menarik dari konstruksi kuil Khmer yang ditemukan di kompleks tertentu di wilayah Isan Selatan. Penggalian arkeologi di situs tersebut telah menghasilkan bukti signifikan, terutama ambang pintu batu pasir yang diukir dengan sangat indah. Khususnya, sebuah ambang pintu yang menggambarkan Indra duduk di atas Erawan (Airavata), sang gajah, ditemukan. Karya seni ini merupakan artefak penting untuk menentukan penanggalan dan mendefinisikan gaya artistik kuil. Ambang pintu tidak hanya mencerminkan keahlian halus pada era tersebut tetapi juga menunjukkan status tinggi tempat suci. Meskipun sebagian besar struktur sekarang hanya tersisa sebagai dasar dan cella (ruang utama) batu bata, namun tetap mempertahankan kemegahan arsitektur Khmer dan tetap menjadi bagian penting dari bukti sejarah yang menghubungkan Nakhon Ratchasima dengan peradaban Khmer kuno.
Saat ini dikelola dan dilestarikan oleh Departemen Seni Rupa, Prasat Phakho berfungsi sebagai sumber daya pendidikan penting, terbuka untuk pengunjung dan sarjana yang tertarik untuk mempelajari peradaban kuno di daerah tersebut.
Cara Menuju ke Sana
- Mobil pribadi: Ambil Jalan Raya No. 224 (Jalan Nakhon Ratchasima-Chok Chai) menuju Distrik Chok Chai sekitar 29 kilometer, lalu belok ke Jalan Raya No. 2071 sejauh 3 kilometer. Prasat Phakho akan berada di sisi kanan jalan.
Perjalanan
-
Waktu Terbaik untuk Berkunjung: Kunjungi pada pagi atau sore hari untuk menghindari panas, karena ini adalah situs bersejarah di luar ruangan.
-
Pelajari Sejarah: Teliti kastil dan artefak apa pun yang ditemukan (seperti ambang pintu) terlebih dahulu untuk meningkatkan kunjungan Anda.
-
Kode Pakaian: Karena ini adalah situs keagamaan, berpakaianlah dengan sopan.
-
Fotografi: Titik pandang yang baik adalah dasar kastil dan parit di sekitarnya untuk mengabadikan sisa-sisa struktur kuno.
Biaya Masuk:
- Tidak ada biaya masuk
Jam Buka:
- Buka setiap hari mulai pukul 8:30 hingga 16:30.