“Wat Pa Ban Tat adalah salah satu biara meditasi yang paling dihormati di Thailand, didirikan oleh Luangta Maha Bua Ñāṇasampanno, seorang guru terkenal dalam tradisi hutan.”
Wat Pa Ban Tat adalah biara hutan yang terkenal, terletak di lingkungan yang tenang dan alami di desa Ban Tat, selatan kota Udon Thani. Biara ini didirikan pada tahun 1955 oleh Yang Mulia Luangta Maha Bua Ñāṇasampanno, murid utama Luang Pu Mun Bhuridatta Thera, salah satu master terbesar dalam tradisi biara hutan Thailand.
Awalnya, area ini adalah hutan lebat yang ideal untuk meditasi dan kehidupan monastik yang sederhana. Mengikuti tradisi para bhikkhu hutan, Luangta Maha Bua membangun biara dengan konsep kesederhanaan, tanpa kemewahan, menciptakan lingkungan yang mendukung praktik Dhamma dan pengembangan spiritual.
Saat ini, biara ini mencakup sekitar 300 rai (sekitar 48 hektar) dan tetap menjadi pusat spiritual yang penting. Para bhikkhu menjalani disiplin ketat, bergantian antara meditasi duduk dan meditasi berjalan. Kuti mereka adalah pondok kayu kecil yang tersebar di hutan, mendukung kesunyian dan konsentrasi.
Museum Dhamma Chedi, secara resmi disebut Phra Dhamma Visuddhimongkol Memorial Hall, adalah monumen suci yang menampung relik, benda pribadi, foto, dan ajaran Luangta Maha Bua. Pameran ini menceritakan kehidupan dan warisan spiritual beliau.
Bangunan utama biara digunakan untuk upacara keagamaan, ceramah Dhamma, dan meditasi kelompok. Di dalamnya terdapat patung Buddha besar serta reliquary yang berisi relik suci Luang Pu Mun Bhuridatta Thera, guru spiritual Luangta Maha Bua, yang sangat dihormati oleh para pengikut.
Suasana di Wat Pa Ban Tat tenang dan dikelilingi alam. Pohon-pohon tinggi mengelilingi area, suara burung menemani meditasi, dan ketenangan mendukung konsentrasi serta kedamaian batin.
Wat Pa Ban Tat juga memiliki peran penting dalam masyarakat Thailand. Selama krisis keuangan Asia 1997, Luangta Maha Bua memulai kampanye “Persembahan Emas untuk Bangsa”, mengumpulkan emas dan dana untuk memperkuat cadangan nasional Thailand, sebuah tindakan belas kasih dan patriotisme yang masih dikenang hingga kini.
Setelah wafatnya Luangta Maha Bua pada 2011, para muridnya terus memelihara biara dan ajarannya. Wat Pa Ban Tat tetap menjadi tempat ziarah dan simbol kesederhanaan, kebijaksanaan, dan kemurnian spiritual.
Cara Menuju ke Sana
- Dengan mobil: Dari pusat kota Udon Thani, ambil Jalan Mittraphap (Jalan Raya No.2, Udon Thani–Khon Kaen), kemudian belok kanan di persimpangan Ban Khong Kheng. Lanjutkan sekitar 9 km hingga ke biara.
- Transportasi umum: Bus lokal dan taksi dari pusat kota Udon Thani mudah diakses ke Wat Pa Ban Tat.
Perjalanan
- Pakaian: Pengunjung disarankan mengenakan pakaian sopan (hindari pakaian ketat atau terbuka), menjaga kesunyian, dan bersikap hormat karena biara ini aktif untuk meditasi.
- Waktu terbaik untuk berkunjung: Pagi hari (sekitar pukul 06:00) untuk menyaksikan bhikkhu menerima persembahan dan mengikuti doa pagi.
Biaya Masuk
- Gratis
Jam Buka
- Buka setiap hari dari 05:00 – 17:00 (Beberapa area, seperti Museum Dhamma Chedi, mungkin memiliki jam buka khusus yang ditentukan oleh biara.)