“Sebuah landmark sejarah yang ada sebelum berdirinya kota Udon Thani. Dahulunya dikenal sebagai “Nong Na Kluea”, kemudian diganti namanya untuk menghormati Pangeran Prachaksinlapakhom, pendiri kota. Sorotan utama taman ini termasuk Bebek Kuning Raksasa yang mengapung di danau, jembatan gantung, dan jam bunga di pulau tengah. Tempat ini ideal untuk berjalan santai, jogging, atau bersepeda sambil menikmati pemandangan.”
Taman Publik Nong Prajak adalah salah satu situs sejarah dan budaya paling penting di Provinsi Udon Thani. Danau ini awalnya disebut “Nong Na Kluea”, yang berarti “Danau Ladang Garam”, karena daerah ini dikenal dengan produksi garam dari sumber alami. Ketika Pangeran Prachaksinlapakhom mendirikan kota Udon Thani pada tahun 1893, danau ini dinamai ulang menjadi “Nong Prajak” untuk menghormati pendiri kota.
Pada tahun 1980-an, danau ini dikembangkan secara besar-besaran sebagai bagian dari proyek pemerintah lokal untuk menciptakan taman publik yang luas dan indah, yang didedikasikan untuk Raja Rama IX. Area ini digali dan ditata lanskapnya, menjadikannya ruang hijau terbesar di pusat kota Udon Thani. Saat ini, taman ini populer untuk olahraga, bersantai, dan kegiatan komunitas.
Suasana taman tenang dan hijau, dengan pepohonan besar yang menaungi danau. Jalur jogging dan bersepeda sepanjang 3 kilometer mengelilingi danau, sangat populer pada pagi dan sore hari. Ada juga area olahraga luar ruangan, taman bermain anak, dan ruang terbuka untuk acara komunitas dan festival.
Pulau kecil di tengah danau dapat dicapai melalui jembatan kayu dan jembatan gantung. Pulau ini dihiasi dengan taman bunga, air mancur, dan jam bunga. Pengunjung dapat menyewa perahu bebek untuk menikmati pemandangan dari danau — aktivitas yang populer di kalangan keluarga dan pasangan.
Atraksi utama taman ini, Bebek Kuning Raksasa, dipasang pada tahun 2013 sebagai bagian dari kampanye pariwisata. Dengan cepat menjadi simbol Udon Thani, menarik wisatawan lokal maupun internasional yang ingin berfoto dengannya.
Di sekitar danau terdapat kafe, restoran, dan pasar malam, menjadikan taman ini tempat sosial yang hidup, terutama pada akhir pekan. Taman ini juga menjadi lokasi utama untuk acara besar lokal, seperti Pesta Palang Merah Udon Thani, perayaan Tahun Baru, dan maraton, mencerminkan peranannya sebagai pusat sosial dan budaya kota.
Taman Publik Nong Prajak bukan hanya tempat yang indah, tetapi juga ruang pertemuan yang mencerminkan ritme kehidupan lokal — perpaduan sempurna antara alam, komunitas, dan modernitas di jantung Udon Thani.
Cara Menuju ke Sana
- Dengan mobil: Lewati jalan Phosri atau Paonyom. Tersedia area parkir di sekitar taman.
- Transportasi umum: Taksi lokal, tuk-tuk, atau songthaew (pickup bersama) mudah ditemukan untuk menuju taman.
Perjalanan
- Waktu terbaik untuk berkunjung: Pagi hari (05:00–08:00) atau sore hari (16:30–19:00), saat cuaca nyaman dan cahaya ideal untuk fotografi.
- Aktivitas: Sewa perahu bebek, berjalan di jembatan gantung menuju pulau, atau nikmati matahari terbenam di tepi danau. Juga cocok untuk olahraga pagi atau jalan santai sore hari.
Tiket Masuk
- Gratis
Jam Buka
- Buka setiap hari pukul 06:00–20:00 (perkiraan)