Museum Kota Udon Thani didirikan di Gedung Rachinuthit, yang terletak di Jalan Pho Sri, dekat dengan Wat Phothisomphon. Bangunan ini dibangun pada tahun 1920 atas inisiatif Phraya Srisuriyarachavoranuwat, gubernur provinsi saat itu, dengan dukungan istrinya, pejabat, pedagang, dan masyarakat. Awalnya berfungsi sebagai sekolah perempuan bernama “Naree Uppatham School” dan selesai dibangun pada tahun 1925.

Kemudian, Raja Rama VI memberi nama baru pada sekolah ini: “Rachinuthit”, yang tetap digunakan hingga kini. Sepanjang sejarahnya, gedung ini memiliki berbagai fungsi: pada tahun 1930 menjadi Pusat Promosi Budaya Perempuan; pada tahun 1960 menjadi kantor proyek pengembangan pendidikan regional; dan pada tahun 1973 menjadi kantor Pendidikan Wilayah 9 serta Kantor Kebudayaan Provinsi Udon Thani. Pada tahun 2004, pengelolaan gedung diserahkan kepada Pemerintah Kota Udon Thani.

Gedung Rachinuthit terdiri dari dua lantai, terbuat dari bata dan semen, dengan atap bergaya perempat empat sisi, jendela melengkung, dan serambi depan yang khas. Saat ini telah direnovasi menjadi Museum Kota Udon Thani, menampilkan sejarah, arkeologi, ilmu alam, geologi, sejarah lokal, budaya, serta biografi dan jasa Pangeran Prachaksinlapakhom, pendiri kota. Museum ini dibuka untuk umum pada tanggal 18 Januari 2004, bertepatan dengan ulang tahun ke-111 pendirian kota Udon Thani.

Museum memiliki dua lantai, masing-masing dengan enam ruang:

Lantai Bawah

• Ruang Informasi dan Layanan
  Staf museum yang ramah dan bersahabat akan membimbing pengunjung serta menjelaskan setiap bagian dengan antusias.

• Ruang Ilmu Alam dan Geologi
  Menampilkan kondisi tanah, batuan, mineral, air, hutan, dan sumber daya alam lainnya, termasuk fosil yang ditemukan di Udon Thani.

• Ruang Sejarah dan Arkeologi
  Zaman Prasejarah (Ban Chiang): menampilkan kerangka manusia purba, tembikar dekoratif, perhiasan perunggu, dan alat besi seperti pisau, tombak, dan kapak.
  Zaman Sejarah (Taman Sejarah Phu Phra Bat): memamerkan artefak budaya antara 1.200–1.800 tahun, lukisan dinding gua, batu ritual, dan patung Buddha yang diukir di batu besar.
  Zaman Modern: menampilkan ukiran batu gaya Lopburi dan patung Buddha emas-perak yang ditemukan di stupa kuno dari bata Mon.

• Ruang Antropologi dan Etnografi
  Menampilkan kehidupan sehari-hari dan kebiasaan masyarakat Udon Thani dari masa lalu hingga kini: rumah kayu tradisional, peralatan rumah tangga dari tembikar, kerajinan bambu, alat memancing dan berburu, serta buku agama dari daun lontar. Ditampilkan juga pakaian tradisional kelompok etnis: Isan, Phu Thai, Tai Phuan, Cina, dan Vietnam.

• Ruang Sejarah dan Perkembangan Kota
  Didedikasikan untuk Pangeran Prachaksinlapakhom, menampilkan foto dan lukisan yang menunjukkan transformasi Udon Thani dari desa kecil Ban Duea Mak Khaeng menjadi kota modern.

• Ruang Seni dan Budaya Kontemporer
  Menampilkan seni dan tradisi Udon Thani, seperti anyaman tikar tradisional dari alang-alang dan arsitektur rumah khas Isan.

Lantai Atas

• Ruang Biografi Pangeran Prachaksinlapakhom, menampilkan barang pribadi dan dokumen sejarah.

• Ruang Keluarga Kerajaan Thongyai.

• Ruang Foto Kuno Raja dan Ratu Thailand.

• Ruang Biksu Terhormat – menampilkan para guru besar dari tradisi Buddha Udon Thani.

• Dengan mobil: Museum berada di Jalan Pho Sri, dekat Kantor Pertanahan Udon Thani. Tersedia area parkir.

• Dengan transportasi umum: Bisa menggunakan taksi atau songthaew (angkutan umum lokal), karena lokasinya strategis di pusat kota.

• Luangkan waktu setidaknya 2–3 jam untuk menjelajahi setiap ruang dengan tenang.

• Bangunan Rachinuthit, baik di dalam maupun luar, sangat menarik untuk fotografi.

Tiket Masuk

• Gratis

Jam Buka

• Selasa – Minggu: 09:00 – 15:30 (Terdapat jeda makan siang 12:00 – 13:00 pada beberapa hari)

• Tutup setiap Senin, hari libur nasional, dan tanggal khusus yang ditentukan oleh Pemerintah Kota Udon Thani.